
null
Entah kenapa saat itu kedua kakiku seakan ingin mengatakan sesuatu, dengan membuat badanku ikut terbawa oleh kedua kaki ini untuk melangkah kesebuah lokasi pembuangan limbah. Sebelumnya aku tak sadar akan adanya dua ekor mahluk indah sedang ria mengepakan sayapnya di atas sebuah bak pengolahan limbah, yang notabene bak pengolahan limbah itu adalah untuk menampung limbah cair yang kadar asamnya sangat tinggi dan panas, hasil dari sisa proses produksi.
Mungkin sudah takdirnya, tiba-tiba satu burung dari keduanya tak beradaya diudara dan jatuh kedalam bak pengolahan limbah tersebut. Disisi lain seekor burung yang masih kuat berterbangan mengelilingi burung yang tak berdaya untuk terbang lagi keudara, karena pengaruh uap asam dan panasnya cairan limbah tersebut. Namun akhirnya kedua burung itu sama-sama tercebur. Aku bergegas berlari mencari sepotong kayu atau apa saja untuk menyelamatkan kedua burung itu. Tetapi disaat kedua-tangan ini siap untuk mengambil mereka berdua, mata ini seakan ingin menangis karena seekornya telah tiada.Cepat-cepat aku menolong yang masih hidup dan mencucinya. Allah maha berkehendak, akhirnya burung tersebut mati juga. Ya Allah sungguh suatu pelajaran bagiku, hewan saja yang tidak sesempurna manusia masih ingin menolong temannya.
Dengan menangis didalam hati ini aku berkata, Ya Allah terimalah kedua zat burung ini kedalam zat-mu yang maha sempurna, sesungguhnya engkau maha pengasih dan maha penyayang. Aku kubur keduanya dibawah pohon singkong seraya membaca Surat Al-Fatihah. Akhirnya aku pergi dan kembali bekerja. Akan tetapi didalam hati ini selalu berfikir…ada apa sebenarnya…Allah memberikan pelajaran melalui kejadian burung tersebut…Maha Besar Allah yang menguasai Alam semesat sejagat raya.
Leave a Reply