Kemacetan jalan kota karawang kini telah berangsur-angsur lancar, terlihat dari tidak-adanya angkutan bus dan mobil besar yang mangkal dan melewati jalan pusat kota. Sudah sepantasnya masyarakat kota karawang berterima kasih kepada pemerintahan, karena hal tersebut. Semua itu merupakan fungsi dari jalan lingkar luar kota yang mengalihkan bus dan kendaraan bermuatan besar, untuk tidak melewati kota. Namun kebanggaan atas jalan lingkar luar tersebut menjadi pudar, ketika melihat rerumputan mulai menjalar di pembatas tengah dan pinggir-pinggir jalan. Dilema atau tidak sejak dari tahun 1990 hingga sekarang, kenapa kota karawang selalu tidak dalam keadaan rapih baik dari jalan, trotoar,lampu penerangan,taman kota dan kebersihan lingkungannya. Hanya didaerah sekitar kota saja yang terlihat sedikit rapih, tetapi didaerah-daerah pedalaman tidak demikian.
Jika membaca kembali moto dari kota karawang yang INTERASIH ( Indah Tertib Aman Bersih ), terasa malu sekali, pasalnya moto tersebut belum semuanya terealisasi dengan baik. Mungkin sudah saatnya penerintah kabupaten karawang merubah sikap dan budayanya agar lebih bisa menggapai kota yang INTERASIH. Perlu rasanya saling bahu-membahu antara masyarakat dan aparat pemerintahan, untukenciptakan lingkungan yang baik. Jangan sampai masyarakat tetangga melewati kota karawang, mempunyai kesan yang buruk seperti jalan lingkar luar tersebut yang seolah-olah tidak terawat.
Leave a Reply